Minggu, 30 Agustus 2009

JEMBATAN KEMITRAAN MEMBENTANG MENJALIN HATI

Amanah kita demikian berat : mewujudkan mimpi-mimpi warga miskin. Mari kita berbuat dan perkuat layer perahu mereka. Sekali layar terkembang, pantang bersurut langkah. Apa yang kita perbuat untuk kebaikan mereka, bisa jadi sebagai bentuk ibadah kita yang paling luhur. Jika amanah ini adalah lukisan, kita hanyalah sebuah titik. BKM dan masyarakat adalah garisnya. Membentang dan membentuk. Kelompok peduli memberi warna dan pemko bingkainya. Tidak jelas titik dan garis yang kita buat, kaburlah makna lukisan itu. Warna dan bingkaipun takkan pernah menyatu.

Itulah lukisan yang hendak kita buat. Seluruh personil Koorkot -1 KMW 5 Padangsidimpuan berusaha untuk membuat lukisan indah. Lukisan dimaksud salah satunya dalam kegiatan PAKET : pembangunan jembatan yang membentang di atas sungai Sipogas. Pembangunan jembatan diperlukan untuk menghubungkan hampir 50 KK yang berada di seberang sungai dengan akses jalan yang tidak memadai : menyebrang sungai meniti bebatuan, menapaki batang kelapa atau berputar cukup jauh melalui jalan lain. Pembangunan di kampung tersebut masih minim, jalan setapak masih berupa tanah dan kondisi rumah masih sederhana, rata-rata belum permanen.

Diinisiasi oleh BKM melalui rembug warga pada bulan Juni 2008, disepakati untuk mengusulkan pembangunan jembatan membelah Aek Sipogas di lingkungan II Kelurahan Batang Ayumi Jae kecamatan Padangsidimpuan Utara Kota Padangsidimpuan Sumatera Utara. Dengan adanya jembatan, maka pengembangan wilayah dapat dilanjutkan di daerah tersebut yang merupakan wilayah pendidikan, terdapat kampus STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan) Tapanuli Selatan dan UMTS (Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan).

Terbentuklah PAKEM Coklat yang diketuai Muklan Joni. Dibantu oleh Syamsul Bahri dari Dinas PU yang juga anggota BKM Desa Sigulang dan bersama Tim Faskel 01, semua pelaku bahu-membahu mewujudkan mimpi tersebut. Pada Agustus - September 2009, dilaksanakan survai dan penyusunan proposal. Oktober 2009, proposal diajukan pada Pokja PAKET. Pada 29 Oktober 2008, proposal mendapat persetujuan. Nilai kegiatan adalah Rp. 200 juta dengan sumber Rp. 100 juta dari PAKET, Rp. 90 juta dari APBD dan Rp. 10 juta dari swadaya masyarakat. Bentang jembatan direncanakan 20 meter dan lebar 2,2 meter.

Awal November 2008, kegiatan dimulai dengan penggalian dan pemasangan pondasi tapak gajah. Pada Desember, dilaksanakan pemasangan cetakan dan pembesian balok gelagar. Pada 11 Januari 2009 dilakukan pengesoran balok gelagar dan lantai jembatan. Tim faskel dikerahkan dalam kegiatan pengecoran. Dimulai jam 8 pagi, kegiatan tuntas pada pukul 18 WIB jelang maghrib. Pada awal februari dilakukan pembongkaran mal dan pembersihan lokasi. Kegiatan berikutnya adalah finishing : pemasangan pagar dan pengecatan. Termasuk dalam rangkaian kegiatan pembangunan jembatan adalah uji beton yang dilakukan di laboratorium teknik sipil Universitas Sumatera Utara (USU).

Pada 23 Februari 2009, Drs. Zulkarnaen Nasution, MM berkenan untuk meresmikan jembatan tersebut. Dihadiri oleh wakil DPRD, Asisten I, Asisten II, Asisten III, Kepala Bappeda, Kepala Dinas PU, Kepala Satker, Pokja PAKET, PAKEM setempat dan PAKEM dari kelurahan lainnya serta tim faskel.
Dalam sambutannya walikota menyatakan bahwa pemko Padangsidimpuan berani untuk menyediakan dana pendamping dalam kegiatan PAKET dikarenakan pemko yakin akan hasil yang dapat diperoleh, yaitu terwujudnya kebersamaan antara masyarakat dan pemko dalam penanggulangan kemiskinan. Hal tersebut sesuai dengan visi Kota Padangsidimpuan : mewujudkan masyarakat Kota Padangsidimpuan yang sejahtera dan mandiri. Hal lain disampaikan pada Camat Padangsidimpuan Utara dan Kepala Dinas PU, agar jalan sebelum jembatan tersebut untuk dimasukkan dalam usulan musrenbang kecamatan dan kota. Kelak jalan tersebut agar segera dilakukan pengaspalan.

Ketua PAKEM Coklat, Muklan Joni, dalam sambutannya menyampaikan bahwa keraguan yang selama ini ada dari berbagai pihak yang menyiratkan masyarakat tidak mampu untuk melaksanakan proyek jembatan ini, terjawab dengan bukti nyata. Masyarakat bisa dan mampu. Harapan ke depan, pemko dapat berbuat lebih untuk memberikan kesempatan yang luas pada masyarakat untuk turut andil secara langsung dalam pembangunan Kota Padangsidimpuan….Di bagian lain, Muklan Joni menyampaikan rasa bangga dan terima kasih pada Tim Faskel 01, Bapak Syamsul Bahri dari dinas PU, Tim Pokja PAKET, Satker, Koorkot dan Pemko.

Selanjutnya, disaksikan para undangan, Walikota Padangsidimpuan berkenan melakukan gunting pita, peninjauan jembatan dan berphoto bersama BKM dan PAKEM. Setelah gunting pita, seluruh peserta dijamu oleh pihak tuan rumah untuk makan siang. Dalam kesempatan tersebut, Bapak Walikota menyampaikan suatu pesan penting pada kepala Satker, Ali Sutan, SE yang juga diperhatikan oleh undangan lainnya : “Tolong carikan kegiatan seperti ini di tempat lainnya. Pasti saya dukung”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar