Amanah kita demikian berat : mewujudkan mimpi-mimpi warga miskin. Mari kita berbuat dan perkuat layer perahu mereka. Sekali layar terkembang, pantang bersurut langkah. Apa yang kita perbuat untuk kebaikan mereka, bisa jadi sebagai bentuk ibadah kita yang paling luhur. Jika amanah ini adalah lukisan, kita hanyalah sebuah titik. BKM dan masyarakat adalah garisnya. Membentang dan membentuk. Kelompok peduli memberi warna dan pemko bingkainya. Tidak jelas titik dan garis yang kita buat, kaburlah makna lukisan itu. Warna dan bingkaipun takkan pernah menyatu.
Itulah lukisan yang hendak kita buat. Seluruh personil Koorkot -1 KMW 5 Padangsidimpuan berusaha untuk membuat lukisan indah. Lukisan dimaksud salah satunya dalam kegiatan PAKET : pembangunan jembatan yang membentang di atas sungai Sipogas. Pembangunan jembatan diperlukan untuk menghubungkan hampir 50 KK yang berada di seberang sungai dengan akses jalan yang tidak memadai : menyebrang sungai meniti bebatuan, menapaki batang kelapa atau berputar cukup jauh melalui jalan lain. Pembangunan di kampung tersebut masih minim, jalan setapak masih berupa tanah dan kondisi rumah masih sederhana, rata-rata belum permanen.
Diinisiasi oleh BKM melalui rembug warga pada bulan Juni 2008, disepakati untuk mengusulkan pembangunan jembatan membelah Aek Sipogas di lingkungan II Kelurahan Batang Ayumi Jae kecamatan Padangsidimpuan Utara Kota Padangsidimpuan Sumatera Utara. Dengan adanya jembatan, maka pengembangan wilayah dapat dilanjutkan di daerah tersebut yang merupakan wilayah pendidikan, terdapat kampus STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan) Tapanuli Selatan dan UMTS (Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan).
Terbentuklah PAKEM Coklat yang diketuai Muklan Joni. Dibantu oleh Syamsul Bahri dari Dinas PU yang juga anggota BKM Desa Sigulang dan bersama Tim Faskel 01, semua pelaku bahu-membahu mewujudkan mimpi tersebut. Pada Agustus - September 2009, dilaksanakan survai dan penyusunan proposal. Oktober 2009, proposal diajukan pada Pokja PAKET. Pada 29 Oktober 2008, proposal mendapat persetujuan. Nilai kegiatan adalah Rp. 200 juta dengan sumber Rp. 100 juta dari PAKET, Rp. 90 juta dari APBD dan Rp. 10 juta dari swadaya masyarakat. Bentang jembatan direncanakan 20 meter dan lebar 2,2 meter.
Awal November 2008, kegiatan dimulai dengan penggalian dan pemasangan pondasi tapak gajah. Pada Desember, dilaksanakan pemasangan cetakan dan pembesian balok gelagar. Pada 11 Januari 2009 dilakukan pengesoran balok gelagar dan lantai jembatan. Tim faskel dikerahkan dalam kegiatan pengecoran. Dimulai jam 8 pagi, kegiatan tuntas pada pukul 18 WIB jelang maghrib. Pada awal februari dilakukan pembongkaran mal dan pembersihan lokasi. Kegiatan berikutnya adalah finishing : pemasangan pagar dan pengecatan. Termasuk dalam rangkaian kegiatan pembangunan jembatan adalah uji beton yang dilakukan di laboratorium teknik sipil Universitas Sumatera Utara (USU).
Pada 23 Februari 2009, Drs. Zulkarnaen Nasution, MM berkenan untuk meresmikan jembatan tersebut. Dihadiri oleh wakil DPRD, Asisten I, Asisten II, Asisten III, Kepala Bappeda, Kepala Dinas PU, Kepala Satker, Pokja PAKET, PAKEM setempat dan PAKEM dari kelurahan lainnya serta tim faskel.
Dalam sambutannya walikota menyatakan bahwa pemko Padangsidimpuan berani untuk menyediakan dana pendamping dalam kegiatan PAKET dikarenakan pemko yakin akan hasil yang dapat diperoleh, yaitu terwujudnya kebersamaan antara masyarakat dan pemko dalam penanggulangan kemiskinan. Hal tersebut sesuai dengan visi Kota Padangsidimpuan : mewujudkan masyarakat Kota Padangsidimpuan yang sejahtera dan mandiri. Hal lain disampaikan pada Camat Padangsidimpuan Utara dan Kepala Dinas PU, agar jalan sebelum jembatan tersebut untuk dimasukkan dalam usulan musrenbang kecamatan dan kota. Kelak jalan tersebut agar segera dilakukan pengaspalan.
Ketua PAKEM Coklat, Muklan Joni, dalam sambutannya menyampaikan bahwa keraguan yang selama ini ada dari berbagai pihak yang menyiratkan masyarakat tidak mampu untuk melaksanakan proyek jembatan ini, terjawab dengan bukti nyata. Masyarakat bisa dan mampu. Harapan ke depan, pemko dapat berbuat lebih untuk memberikan kesempatan yang luas pada masyarakat untuk turut andil secara langsung dalam pembangunan Kota Padangsidimpuan….Di bagian lain, Muklan Joni menyampaikan rasa bangga dan terima kasih pada Tim Faskel 01, Bapak Syamsul Bahri dari dinas PU, Tim Pokja PAKET, Satker, Koorkot dan Pemko.
Selanjutnya, disaksikan para undangan, Walikota Padangsidimpuan berkenan melakukan gunting pita, peninjauan jembatan dan berphoto bersama BKM dan PAKEM. Setelah gunting pita, seluruh peserta dijamu oleh pihak tuan rumah untuk makan siang. Dalam kesempatan tersebut, Bapak Walikota menyampaikan suatu pesan penting pada kepala Satker, Ali Sutan, SE yang juga diperhatikan oleh undangan lainnya : “Tolong carikan kegiatan seperti ini di tempat lainnya. Pasti saya dukung”
Minggu, 30 Agustus 2009
Minggu, 08 Februari 2009
BERAWAL DARI SEBUAH TEKAD
Kegiatan PAKET (Penanggulangan Kemiskinan Terpadu) di Kota Padangsidimpuan melewati perjalanan yang cukup panjang. Sempat terbersit, sepertinya PAKET tidak memungkinkan untuk hadir di kota yang dikenal dengan salaknya. Diawali sebuah acara yang mempertemukan BKM dengan KBP dan Bappeda – TKPP, pada 26 Juni 2007, diusulkan agar PAKET bisa diraih oleh masyarakat bersama pemko.
Pertemuan terus bergulir, syarat-syarat PAKET, satu demi satu coba dilalui bersama. Pertemuan antara BKM, KBP, TKPP dan SKPD juga bermuara pada satu tekad : Jika di Jawa bisa PAKET, kenapa tidak dengan Padangsidimpuan (demikian cetus Kepala Bappeda, Drs. Arbein) dalam pertemuan pada 27 Juli 2007 di ruang rapat Bappeda.
Berikutnya pada 20-22 November 2007, dilaksanakan pelatihan aparat pemko dan pada saat penutupan, Surat Kesiapan dari Pemko (Walikota dan DPRD) untuk menyediakan DDUPB dalam PAKET resmi diserahkan dari TKPP pada KMW 5 yang diwakili oleh Ichwan Kalimasada selaku TA Monev untuk kemudian dilanjutkan pada pihak terkait di Jakarta.
Pada 10 Desember 2007, dilaksanakan Lokakarya SPKD dan PJM Kota serta dua hari berselang dilanjutkan rakor inter BKM mengenai Indikasi Kegiatan PAKET. Kegiatan berlanjut dengan acara Workshop Role Of Function di Hotel Bumi Asih pada 31 Maret 2008. Kemudian dilanjutkan dengan penguatan pada para pelaku melalui coaching/penguatan KBP, yang dilaksanakan pada Mei dan Juni 2008 dilengkapi dengan kunjungan lapang. Pada Juni-Juli diproses pembuatan MoA PAKET. Selanjutnya pada 18 Juni 2008, dilaksanakan Lokakarya I, berkenaan dengan Perumusan Pokja PAKET. Hasilnya antara lain disepakati jumlah Pokja PAKET adalah 11 orang dengan kriteria jujur, adil, bertanggung jawab dan berjiwa relawan. Setelah itu pada 26 Agustus 2008, dilaksanakan kembali Lokakarya I – Pembentukan Pokja PAKET. Terpilih Ir. Syahli Harlis dari Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian sebagai Koordinator, Drs. Replita, M.Si dari LSM Forum Wanita Mandiri sebagai Sekretaris dan Ibu Sahara Simbolon dari BKM Sepakat kelurahan Wek VI sebagai bendahara.
Kegiatan dilanjutkan pada 4 September 2008 dengan Lokakarya II – Pendalaman Konsep dan Mekanisme PAKET. Yang kemudian diikuti Lokakarya III – Managemen Pelaksanaan PAKET pada 24 September 2008. Pada Oktober 2008, dilaksanakan kampanye dan sosialisasi, pembentukan PAKEM, pembukaan rekening PAKEM dan masuknya dana APBD pada 13 Rekening PAKEM tanggal 24 Oktober 2008. Setelah melalui verifikasi, kegiatan PAKEM mulai berjalan pada 29 Oktober 2008.
Pertemuan terus bergulir, syarat-syarat PAKET, satu demi satu coba dilalui bersama. Pertemuan antara BKM, KBP, TKPP dan SKPD juga bermuara pada satu tekad : Jika di Jawa bisa PAKET, kenapa tidak dengan Padangsidimpuan (demikian cetus Kepala Bappeda, Drs. Arbein) dalam pertemuan pada 27 Juli 2007 di ruang rapat Bappeda.
Berikutnya pada 20-22 November 2007, dilaksanakan pelatihan aparat pemko dan pada saat penutupan, Surat Kesiapan dari Pemko (Walikota dan DPRD) untuk menyediakan DDUPB dalam PAKET resmi diserahkan dari TKPP pada KMW 5 yang diwakili oleh Ichwan Kalimasada selaku TA Monev untuk kemudian dilanjutkan pada pihak terkait di Jakarta.
Pada 10 Desember 2007, dilaksanakan Lokakarya SPKD dan PJM Kota serta dua hari berselang dilanjutkan rakor inter BKM mengenai Indikasi Kegiatan PAKET. Kegiatan berlanjut dengan acara Workshop Role Of Function di Hotel Bumi Asih pada 31 Maret 2008. Kemudian dilanjutkan dengan penguatan pada para pelaku melalui coaching/penguatan KBP, yang dilaksanakan pada Mei dan Juni 2008 dilengkapi dengan kunjungan lapang. Pada Juni-Juli diproses pembuatan MoA PAKET. Selanjutnya pada 18 Juni 2008, dilaksanakan Lokakarya I, berkenaan dengan Perumusan Pokja PAKET. Hasilnya antara lain disepakati jumlah Pokja PAKET adalah 11 orang dengan kriteria jujur, adil, bertanggung jawab dan berjiwa relawan. Setelah itu pada 26 Agustus 2008, dilaksanakan kembali Lokakarya I – Pembentukan Pokja PAKET. Terpilih Ir. Syahli Harlis dari Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Pertanian sebagai Koordinator, Drs. Replita, M.Si dari LSM Forum Wanita Mandiri sebagai Sekretaris dan Ibu Sahara Simbolon dari BKM Sepakat kelurahan Wek VI sebagai bendahara.
Kegiatan dilanjutkan pada 4 September 2008 dengan Lokakarya II – Pendalaman Konsep dan Mekanisme PAKET. Yang kemudian diikuti Lokakarya III – Managemen Pelaksanaan PAKET pada 24 September 2008. Pada Oktober 2008, dilaksanakan kampanye dan sosialisasi, pembentukan PAKEM, pembukaan rekening PAKEM dan masuknya dana APBD pada 13 Rekening PAKEM tanggal 24 Oktober 2008. Setelah melalui verifikasi, kegiatan PAKEM mulai berjalan pada 29 Oktober 2008.
13 PAKEM
13 PAKEM yang menjalankan kegiatan PAKET adalah : 1. PAKEM COKLAT, kelurahan Batang Ayumi Jae PSP Utara, pembangunan jembatan (20m x 2m) dengan usulan Rp. 200 juta (PAKET : Rp. 100 juta dan APBD Rp. 90 juta – swadaya Rp. 10 juta), 2. PAKEM KUINI, kelurahan Batang Ayumi Jae PSP Utara, pembangunan jalan setapak (80m x 1-3m) dengan usulan Rp. 41 juta (PAKET : Rp. 20 juta dan APBD Rp. 16 juta – swadaya Rp. 5 juta), 3. PAKEM MANGGA, kelurahan Batang Ayumi Jae PSP Utara, kegiatan rehab rumah (22 unit) dengan usulan Rp. 198 juta (PAKET : Rp. 95 juta dan APBD Rp. 64 juta – swadaya Rp. 39 juta), 4. PAKEM JERUK, kelurahan Panyanggar PSP Utara, pembukaan jalan baru (650m x 3m) dengan usulan Rp. 200 juta (PAKET : Rp. 100 juta dan APBD Rp. 80 juta – swadaya Rp. 20 juta), 5. PAKEM DURIAN, kelurahan Panyanggar PSP Utara, pembangunan jalan paving (190m x 2m) dengan usulan Rp. 56 juta (PAKET : Rp. 28 juta dan APBD Rp. 25 juta – swadaya Rp. 3,5 juta), 6. PAKEM SUNKIS, kelurahan Panyanggar PSP Utara, kegiatan rehab rumah (24 unit) dengan usulan Rp. 202 juta (PAKET : Rp. 100 juta dan APBD Rp. 90 juta – swadaya Rp. 12 juta).
Beralih ke Kecamatan PSP Selatan, adalah : 7. PAKEM SALAK, kelurahan Wek VI, kegiatan drainase (420m) dengan usulan Rp. 130 juta (PAKET : Rp. 65 juta dan APBD Rp. 50 juta – swadaya Rp. 15 juta), 8. PAKEM APEL, kelurahan Wek VI, kegiatan jalan setapak (420m) dengan usulan Rp. 96 juta (PAKET : Rp. 48 juta dan APBD Rp. 30 juta – swadaya Rp. 18 juta), 9. PAKEM DUKUH, kelurahan Wek VI, kegiatan pelatihan jamur (40 orang) dengan usulan Rp. 30,5 juta (PAKET : Rp. 15 juta dan APBD Rp. 13,5 juta – swadaya Rp. 2 juta), 10. PAKEM ANGGUR, kelurahan Wek VI, kegiatan rehab rumah (24 unit) dengan usulan Rp. 195 juta (PAKET : Rp. 95 juta dan APBD Rp. 76 juta – swadaya Rp. 24 juta), 11. PAKEM MELON, kelurahan Aek Tampang, kegiatan drainase (190m) dengan usulan Rp. 65 juta (PAKET : Rp. 30 juta dan APBD Rp. 25 juta – swadaya Rp. 10 juta), 12 PAKEM KURMA, Kelurahan Aek Tampang, kegiatan jalan paving dengan usulan Rp. 110 juta (PAKET : Rp. 54 juta dan APBD Rp. 46 juta – swadaya Rp. 10 juta) dan terakhir, 13. PAKEM MANGGIS, kelurahan Aek Tampang, kegiatan rehab rumah (17 unit) dengan usulan Rp. 148 juta (PAKET : Rp. 73 juta dan APBD Rp. 65 juta – swadaya Rp. 10 juta).
Saat ini hampir semua PAKEM sedang berproses dalam pemanfaatan dana APBN termin I. Persentase penyerapan dana adalah 70 % dari total Rp. 1,6 milyar dengan capaian volume kegiatan sejumlah 60%. Diharapkan pada akhir Februari 2009, bisa berproses pada penyerapan dana APBN termin II.
Beralih ke Kecamatan PSP Selatan, adalah : 7. PAKEM SALAK, kelurahan Wek VI, kegiatan drainase (420m) dengan usulan Rp. 130 juta (PAKET : Rp. 65 juta dan APBD Rp. 50 juta – swadaya Rp. 15 juta), 8. PAKEM APEL, kelurahan Wek VI, kegiatan jalan setapak (420m) dengan usulan Rp. 96 juta (PAKET : Rp. 48 juta dan APBD Rp. 30 juta – swadaya Rp. 18 juta), 9. PAKEM DUKUH, kelurahan Wek VI, kegiatan pelatihan jamur (40 orang) dengan usulan Rp. 30,5 juta (PAKET : Rp. 15 juta dan APBD Rp. 13,5 juta – swadaya Rp. 2 juta), 10. PAKEM ANGGUR, kelurahan Wek VI, kegiatan rehab rumah (24 unit) dengan usulan Rp. 195 juta (PAKET : Rp. 95 juta dan APBD Rp. 76 juta – swadaya Rp. 24 juta), 11. PAKEM MELON, kelurahan Aek Tampang, kegiatan drainase (190m) dengan usulan Rp. 65 juta (PAKET : Rp. 30 juta dan APBD Rp. 25 juta – swadaya Rp. 10 juta), 12 PAKEM KURMA, Kelurahan Aek Tampang, kegiatan jalan paving dengan usulan Rp. 110 juta (PAKET : Rp. 54 juta dan APBD Rp. 46 juta – swadaya Rp. 10 juta) dan terakhir, 13. PAKEM MANGGIS, kelurahan Aek Tampang, kegiatan rehab rumah (17 unit) dengan usulan Rp. 148 juta (PAKET : Rp. 73 juta dan APBD Rp. 65 juta – swadaya Rp. 10 juta).
Saat ini hampir semua PAKEM sedang berproses dalam pemanfaatan dana APBN termin I. Persentase penyerapan dana adalah 70 % dari total Rp. 1,6 milyar dengan capaian volume kegiatan sejumlah 60%. Diharapkan pada akhir Februari 2009, bisa berproses pada penyerapan dana APBN termin II.
Langganan:
Postingan (Atom)